…Cepat Sekali Melewatinya…

Standar

Siang itu saya baru sampai di kantor, untuk sebuah urusan mengunjungi program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kota Pariaman Sumatera Barat.  Kantor saya berjarak 50 meter saja dari bibir pantai, dan memang sebagian besar penduduk tinggal di pantai yang indah itu.

Belum sempat parkir di halaman kantor, saya tertegun melihat hampir setiap orang keluar dari rumah, kantor dan berdiri di halaman atau pinggir jalan.  Saya memberhentikan motor lalu bertanya..

“Ada apa ?”

Teman saya menjawab…”Gempa bang?”

“Gempa ?, kok ndak terasa ?”

“Bukan disini bang, tapi di Jepang, tsunami juga…”

Wah…mendapat penjelasan itu baru saya paham, bahwa semua orang sepertinya kuatir, gempa akan menjalar ke kota kami.  Maklum, kejadian setahun lalu masih membekas dalam ingatan kami semua.  Walalupun secara ilmiah gempa di jepang tidak akan menyebabkan gempa susulan di daerah kami yang jaraknya sangat jauh, tapi tetap saja keuatiran itu muncul.

Saya buru buru mengakses internet dan kemudian mencari informasi.  Astag…, Ujian tuhan itu datang lagi, tapi kali ini untuk saudara di Jepang.  Saya langsung mencari informasi dimana pusat gempa berada, dan ternyata jauh dari Tokyo.  Kenapa Tokyo, karena saya ingat bahwa sahabat blog saya bernama IMELDA dan keluarga berada disana.  Tanpa pikir panjangs aya kemudian cek akun FB beliau…syukur alhamdulilah masih aktif, itu berarti tidak terjadi apa apa dengan beliau dan keluarga.

Perkembangan Jepang selalu saya monitor dari berbagai media.  Tapi yang paling saya senangi adalah ‘menongkrongi” status FB mbak IMEL yang setiap saat meberitakan perkembangan situasi terkini Jepang dari sudut pandang lain.

Jepang benar benar kuat melalui semua ini.  Semoga situasi kembali Pulih seperti semula dalam waktu dekat.

 

5 pemikiran pada “…Cepat Sekali Melewatinya…

  1. Ketika kejadian itu, saya sedang mengajar di kelas. Saya mengetahui itu dari twitter beberapa kawan. Spontan ingatan saya memang tertuju kepada Nechan Imelda. Dan alhamdulillah, tak berselang lama, beliau pun mengabarkan keadaannya lewat FB dan Twitter…

    Bencana alam itu sebuah kepastian, tapi kesabaran dan keikhlasan dalam menerimanya adalah sebuah keniscyaan… Bukan begitu Jo? (hahaha… lah lamo ndak maimbau Imoe jo “Ajo”)

  2. Saat itu saya ada rapat sekaligus makan siang..
    sepupuku telpon terus menanyakan kabar gempa di Jepang dan bagaimana kabar anakku (anak bungsuku sedang kuliah di jepang)….syukurlah anakku aman, dan saat itu mencoba menghubungi Imelda susah. Sore hari EM sms kalau keluarganya selamat.

    Ikut berduka untuk Jepang, semoga bisa segera diatasi.

Tinggalkan Balasan ke edratna Batalkan balasan